Prosedur Diagnostik
Instalasi Prosedur Diagnostik memberi pelayanan kepada
pasien yang dirujuk untuk tindakan prosedur diagnostik dan terapeutik,
serta pasien yang belum terdiagnosis kanker. Baik pasien yang datang
sendiri atau dikirim oleh institusi kesehatan lain.
Pelayanan pada instalasi ini, antara lain: 1)
Pemeriksaan/tindakan prosedur diagnostik dan terapeutik oleh dokter spesialis
(Biopsi, FNAB, Eksterpasi, Cryo-surgery, Kauterisasi, Punksi, WSD,
Pleurodesis, Intratekal kemoterapi, Ekokardiograf (EKG), Elektroencephalograf
(EEG); 2) Konsultasi dan pemeriksaan fsik oleh dokter spesialis
tertentu.
Unit Endoskopi
Untuk mendukung diagnosis ini, Rumah Sakit Kanker
"Dharmais" mengembangkan layanan Endoskopi untuk mengamati
saluran cerna (Gastroskopi), usus besar (Kolonoskopi), dan saluran napas
(Bronkoskopi). Selain untuk tindakan diagnosis, prosedur endoskopi juga
bermanfaat untuk tindakan pengobatan seperti dilatasi esofagus, ligasi
varises, polipektomi, pemasangan stent esophagus maupun saluran bilier,
dll.
Bronkoskopi
Apakah yang dimaksud dengan pemeriksaan Bronkoskopi?
Pemeriksaan Bronkoskopi adalah suatu pemeriksaan untuk
melihat langsung kelainan pada saluran pernapasan mulai dari laring, sampai ke
bronkus dengan mengambil bilasan bronchial, kerokan, sikatan maupun biopsi
dengan menggunakan alat endoskopi.
Apakah tujuan pemeriksaan bronkoskopi?
Tujuan pemeriksaan bronkoskopi adalah:
- Untuk membersihkan slem
- Untuk mengambil benda asing yang masuk ke saluran napas
- Untuk menentukan diagnosa kelainan pada paru dengan mengambil bahan pemeriksaan patologi anatomi
- Untuk menilai keberhasilan suatu terapi
- Untuk menentukn operabilitas pelaksanaan tindakan operasi paru
Apa saja persiapan pasien yang akan
dilakukan pemeriksaan bronkoskopi?
- Satu hari sebelum tindakan pada pkl. 20.00 WIB minum 1 tabler (10 mg) obat ekstra beladon dan codein 1 tablet (10 mg)
- Pasien puasa makan 6 - 8 jam sebelum tindakan bronkoskopi dilakukan (tindakan jam 8 pagi mulai puasa pkl. 24.00 WIB)
- Pkl. 05.00 WIB minum ekstra beladon 1 tablet lagi (10 mg) dan codein 10 mg (1 tablet)
- Sehari sebelum tindakan dilakukan cek ulang HB, leukosit, trombosit, dan masa perdarahan serta masa pembekuan (BT, CT)
- Pada hari pemeriksaan, bawa hasil laboratorium yang dianjurkan dan hasil pemeriksaan foto rontgent. 30 menit sebelum tindakan psa sudah sampai di ruang tindakan
Sampai berapa lama pasien harus
puasa?
Dua jam setelah tindakan selesai
dilakukan dan kondisi pasien sudah sadar betul, pasien boleh minum air hangat
secara bertahap, kemudian di observasi pasien sudah sadar betul dan tidak ada
keluhan dapat diberikan makan.
Kolonoskopi
Apa yang dimaksud dengan pemeriksaan
Kolonoskopi?
Pemeriksaan kolonoskopi adalah suatu jenis pemeriksaan kolon
atau usus besar (rektum, sigmoid, kolon desendens, kolon transversum, kolon
asendens, dan ileum cecum) dengan memasukkan alat kolonoskopi ke dalam usus
besar melalui anus.
Apakah tujuan pemeriksaan Kolonoskopi?
Tujuan pemeriksaan kolonoskopi adalah
- Untuk mengevaluasi adanya kelainan pada saluran cerna bagian bawah
- Untuk pemeriksaan lebih lanjut adanya perdarahan yang cukup lama dari anus
- Untuk menegakkan diagnosa adanya penyakit keganasan pada usus besar
- Evaluasi setelah pengangkatan polip di usus besar atau untuk evaluasi setalah dilakukan operasi atau terapi tertentu
Apa saja persiapan yang harus
dilakukan oleh pasien?
- Malam hari sebelum tindakan, makan malam terakhir jam 19.00 WIB (6 - 8 jam sebelum tindakan dilakukan)
- Jam 24.00 WIB minum Dulcolax 4 tablet
- Pasien puasa, pada pagi hari sebelum tindakan, hanya boleh minum air putih saja atau air manis
- Tidak diperbolehkan minum air susu
- Pagi hari buang air besar terlebih dahulu sebelum datang ke ruangan pemeriksaan
- Sesuai jam perjanjian pasien datang ke Unit Endoskopi untuk minum cairan PEG sebanyak 1 liter untuk membersihkan sisa kotoran yang masih ada di usus besar
- Setelah minum cairan PEG pasien akan buang air besar, tunggu sampai 2 jam atau sampai cairan feses berwarna sama dengan cairan PEG yang diminum. Untuk menunjukkan daerah usus sudah bersih dari sisa-sisa kotoran
Sampai kapan pasien harus puasa?
Setelah tindakan selesai dilakukan
dan pasien sudah kooperatif pasien boleh langsung makan.