Kamis, 29 November 2012

DEMAM TIFOID


DEMAM TIFOID
(Thypoid Fever, Thypus Abdominalis)

Batasan
         Infeksi akut dengan demam, yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhi.
PATOFISIOLOGI

         S. typhi  kuman Gram negatif,
         dapat hidup lama dalam air kotor,
         makan yang tercemar
         alas tidur yang kotor.


         Setelah penularan per oral à S. typhi berkembang biak di usus halus dan kolon à menyebabkan radang plaque Peyer, dan menjalar malalui saluran limfe ke aliran darah.

         Setelah bakteremi pertama,

à  S. typhi berkembang biak di sistem retikuloendotelial,
à  menyebabkan bakteremi kedua dan menimbulkan gejala-gejala penyakit.


à Pada dinding ileum terjadi ulkus, à  dapat menyebabkan perdarahan atau perforasi intestinal.

à Monosit mamfagositosis S. typhi dan membebaskan pirogen endogen, yang menyebabkan demam.

à S. typhi mengandung 3 jenis antigen:

à antigen O dalam dinding sel kuman,
à antigen dalam flagelum, dan
à antigen Vi dalam lapisan luar à meliputi dinding sel kuman.

à Antigen O, H, dan Vi menyebabkan sel retikuloendotelial memproduksi antibodi (aglutinin) O, H, dan Vi.







GEJALA KLINIS

         Masa tunas rata-rata 14 hari
         Gejala klinis sangat bervariasi dan tidak spesifik
         Demam, bradikardi relatif, nyeri kepala, nyeri perut, obstipasi
         Nyeri tekan perut kanan bawah, hepatolegali, splenomegali, meterorismus.
         Akhir minggu pertama timbul roseola (rose spots) pada kulit dada atau perut (jarang ditemukan di kulit yang berwarna gelap)
         Pada tingkat yang lebih lanjut/berat, kesadaran menurun atau terdapat delirium
         Waktu penyembuhan demam turun dan gejala-gejala menghilang


PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS

         Jumlah leukosit normal/leukopenia/leukositosis
         Anemia ringan, LED meningkat, SGOT, SGPT dan fosfatase Alkali meningkat.
         Dalam minggu pertama biakan darah S. typhi positif 75-85%, dalam minggu-minggu berikutnya biakan darah positif berkurang
         Biakan tinja positif dalam minggu kedua dan ketiga
         Biakan sumsum tulang seringkali positif, walaupun biakan darah negatif
         Pada reaksi Widal titer aglutininin O dan H meningkat sejak minggu kedua dan tetap positif selama beberapa bulan/tahun.
         Satu diantara tiga penderita demam tifoid tidak menunjukkan kenaikan titer reaksi Widal.
         Kenaikan titer reaksi Widal empat kali lipat pada pemeriksaan tulang memastikan diagnosis.
         Titer reaksi Widal di atas 1:200 menyokong diagnosis

DIAGNOSIS BANDING
Penyakit infeksi:
         Malaria, infeksi saluran kemih, meningitis, pneumonia, TB. Paru, peluritis
Penyakit keganasan:
         Leukomia, karsinoma
Penyakit kolagen:
         Demam reumatik, eritematosus lupus sistemik
PENATALAKSANAAN
         Tirah baring
         Diit lunak atau padat rendah selulosa (pantang sayuran dan buah-buahan) kecuali pada komplikasi intestinal
Obat - obat :
Antimikroba
1.         Kloramfenikol 4 kali 500 mg sehari/intravena
2.         Tiamfenikol 4 kali 500 mg sehari oral
3.         Kotrimoksazol 2 kali 2 tablet sehari oral (1 tablet = sulfametoksazol 400 mg + trimetoprim 80 mg) atau dosis yang sama intravena, dilarutkan dalam 250 ml cairan infus.
4.         Ampisilin atau amoksilin 100 mg/kg BB sehari oral/intravena, dibagi dalam 3 atau 4 dosis.
Antimikroba diberikan selam 14 hari atau sampai 7 hari bebas demam.
1.         Golongan Quinolon:  cyprofloxacin 2x500 mg/hari, ofloxacin 2x200 mg/hari.

1.        antipiretika seperlunya, misalnya parasetamol 3 kali 500 mg
2.        Vitamin B komplek dan vitamin C
3.        Mobilisasi bertahap setelah 7 hari bebas demam

KOMPLIKASI

         Perdarahan
         intestinal,
         perforasi intestinal,
         ileus paralitik,
         renjatan septik,
         pielonefritis,
         kolesistitis,
         pneumonia,
         miokarditis.