DEMAM TIFOID
(Thypoid Fever,
Thypus Abdominalis)
Batasan
•
Infeksi akut dengan demam, yang disebabkan oleh kuman Salmonella
typhi.
PATOFISIOLOGI
•
S. typhi kuman
Gram negatif,
•
dapat hidup lama dalam air kotor,
•
makan yang tercemar
•
alas tidur yang kotor.
•
Setelah penularan per oral à S. typhi
berkembang biak di usus halus dan kolon à menyebabkan radang
plaque Peyer, dan menjalar malalui saluran limfe ke aliran darah.
•
Setelah bakteremi pertama,
à
S. typhi berkembang biak di sistem retikuloendotelial,
à
menyebabkan bakteremi kedua dan menimbulkan
gejala-gejala penyakit.
à Pada dinding ileum
terjadi ulkus, à dapat menyebabkan perdarahan atau perforasi
intestinal.
à Monosit
mamfagositosis S. typhi dan membebaskan pirogen endogen, yang menyebabkan
demam.
à S. typhi mengandung
3 jenis antigen:
à antigen O dalam
dinding sel kuman,
à antigen dalam
flagelum, dan
à antigen Vi dalam
lapisan luar à meliputi dinding sel kuman.
à Antigen O, H, dan
Vi menyebabkan sel retikuloendotelial memproduksi antibodi (aglutinin) O, H,
dan Vi.
GEJALA KLINIS
•
Masa tunas rata-rata 14 hari
•
Gejala klinis sangat bervariasi dan tidak spesifik
•
Demam, bradikardi relatif, nyeri kepala, nyeri perut,
obstipasi
•
Nyeri tekan perut kanan bawah, hepatolegali,
splenomegali, meterorismus.
•
Akhir minggu pertama timbul roseola (rose spots) pada
kulit dada atau perut (jarang ditemukan di kulit yang berwarna gelap)
•
Pada tingkat yang lebih lanjut/berat, kesadaran
menurun atau terdapat delirium
•
Waktu penyembuhan demam turun dan gejala-gejala
menghilang
PEMERIKSAAN DAN
DIAGNOSIS
•
Jumlah leukosit normal/leukopenia/leukositosis
•
Anemia ringan, LED meningkat, SGOT, SGPT dan fosfatase
Alkali meningkat.
•
Dalam minggu pertama biakan darah S. typhi positif
75-85%, dalam minggu-minggu berikutnya biakan darah positif berkurang
•
Biakan tinja positif dalam minggu kedua dan ketiga
•
Biakan sumsum tulang seringkali positif, walaupun
biakan darah negatif
•
Pada reaksi Widal titer aglutininin O dan H meningkat
sejak minggu kedua dan tetap positif selama beberapa bulan/tahun.
•
Satu diantara tiga penderita demam tifoid tidak
menunjukkan kenaikan titer reaksi Widal.
•
Kenaikan titer reaksi Widal empat kali lipat pada
pemeriksaan tulang memastikan diagnosis.
•
Titer reaksi Widal di atas 1:200 menyokong diagnosis
DIAGNOSIS BANDING
Penyakit infeksi:
•
Malaria, infeksi saluran kemih, meningitis, pneumonia,
TB. Paru, peluritis
Penyakit keganasan:
•
Leukomia, karsinoma
Penyakit kolagen:
•
Demam reumatik, eritematosus lupus sistemik
PENATALAKSANAAN
•
Tirah baring
•
Diit lunak atau padat rendah selulosa (pantang sayuran
dan buah-buahan) kecuali pada komplikasi intestinal
Obat - obat :
Antimikroba
1.
Kloramfenikol 4 kali 500 mg sehari/intravena
2.
Tiamfenikol 4 kali 500 mg sehari oral
3.
Kotrimoksazol 2 kali 2 tablet sehari oral (1 tablet =
sulfametoksazol 400 mg + trimetoprim 80 mg) atau dosis yang sama intravena,
dilarutkan dalam 250 ml cairan infus.
4.
Ampisilin atau amoksilin 100 mg/kg BB sehari
oral/intravena, dibagi dalam 3 atau 4 dosis.
Antimikroba diberikan selam 14
hari atau sampai 7 hari bebas demam.
1.
Golongan Quinolon:
cyprofloxacin 2x500 mg/hari, ofloxacin 2x200 mg/hari.
1.
antipiretika seperlunya, misalnya parasetamol 3 kali
500 mg
2.
Vitamin B komplek dan vitamin C
3.
Mobilisasi bertahap setelah 7 hari bebas demam
KOMPLIKASI
•
Perdarahan
•
intestinal,
•
perforasi intestinal,
•
ileus paralitik,
•
renjatan septik,
•
pielonefritis,
•
kolesistitis,
•
pneumonia,
•
miokarditis.